Pantas Saja Jejak Masa Lalunya Terpendam! Terbongkar Sering Dugem, Syahrini Juga Ketahuan Kerap Pulang ke Rumah Pria Ini Saat Tengah Malam Buta: Gak Munafik Punya!

 


 


Semua orang memang punya masa lalu.

Memang masa lalu adanya di belakang, tapi ada kalanya juga kita mengingat-ingat masa lalu, apalagi yang berkesan dan penuh arti.

Begitu juga dengan Syahrini yang dulu sempat menjalani kehidupan layaknya anak muda yang penuh dengan kebebasan.

Syahrini pun tanpa malu menceritakan bagaimana dulu dirinya dan adiknya, Aisyahrani turut suka berkumpul diberbagai keriaan malam.

Nah,tapi tanpa ragu juga ia menyebut kalau ia suka pulang ke rumah seorang laki-laki ditengah malam buta.

Siapa dia ya?


Setelah menikah dengan Reino Barack, mereka yang kontra dengan Syahrini tidak jarang mengunggah kembali foto masa lalu Syahrini saat Ia berpakaian minim di kelab malam.

Namun sebenarnya pada vlognya yang diunggah pada 2 November 2017 berjudul 'SYAHRINI BUKA - BUKAAN #WAGELASEH', Ia sendiri sudah pernah membicarakan masa lalunya itu.

Secara blak-blakan Ia berkata kalau Ia dan Rani, adiknya, memang suka pergi ke kelab malam saat mereka masih kuliah.

Tapi Syahrini juga secara gamblang menceritakan sosok pria yang rumahnya selalu dikunjungi setiap tengah malam.

Adalah Danny Satriadi, perancang busana sekaligus sahabat kental Syahrini dan Rani sejak 15 tahun lalu.

Syahrini menyebut Ia dan Rani selalu menginap di rumah Danny lantaran Ia belum punya rumah di Jakarta dan sering bolak-balik Bogor.

"Kita berteman udah 15 tahun ceritanya. Dari zaman jahiliyah, sampai mau hijrah, amin. Danny ini dari zaman sebelum jadi penyanyi pas kuliah, aku tuh, sering nginepnya kalau di Jakarta di rumahnya dia, di Cipete. Karena aku belum punya rumah di Jakarta, waktu itu masih anak Bogor bolak-balik, bolak-balik, ya?" kata Syahrini.

"Tengah malam hari, ya?" sahut Danny yang membuat Syahrini berteriak.

"Tengah malam buta, 'Danny, bukan pintu!', 'di mana lu, Nek?'. Nginep di rumah dia. Ceritakan riwayat hidup kita," ujar Syahrini.

"Yang mi kornet itu, ya?" tanya Danny.

"Dulu gue, diumuran segitu gue nggak worry tuh, sama elu jam dua jam tiga makan mi kornet. Sekarang gue nggak makan nasi sengsara deh, hidup gue, Danny. Makan setitik gue kayak babi langsung," keluh Syahrini sambil memperlihatkan bekalnya yang hanya tahu Sumedang.

"Almarhum papa tuh, paling percaya sama elu! Kalau udah dengar suara lu, 'pa, ini aku di rumah Danny mau nginep', padahal elu lelaki, tapi boleh, kenapa, ya?" tanya Syahrini heran.

"Kan kita juga tidurnya pisah dan ada keluarga Danny juga," sahut Rani.

"Iya, maksudnya namanya temen lelaki, benar nggak, Rani? Teman bukan perempuan, lelaki kok, boleh almarhum tuh, punya feeling, kan. Kumaha Danny kalau lagi nelepon, Teh? Padahal lagi dandan, mau pergi malam acaranya anak muda," ujar Syahrini sambil berjoget.

"'Pa, pergi sama Danny', 'oh gitu, mana Danny? Sini ngomong' gitu.

Ngomong sama gue 'nitip ya, si Rani sama si Rini titip Om', 'iya, Om', sementara Rani lagi (memperagakan orang memakai riasan mata)," kata Danny yang membuat Syahrini dan Rani tertawa.

"Gue lagi nyasak, ya kan, pakai spray, untuk melaju ke keriaan malam," timpal Syahrini.

"'Jagain anak Om ya' gitu kan, 'Om percaya sama Danny', 'baik, Om' gitu kan. Aman, begitu tutup 'yuk, jalan! Udah kelar nih, gue dandan!'" kata Danny.

Tapi menurut Syahrini, hampir semua orang melewati fase hidup seperti itu.

Baginya, fase itu membuat orang bermetamorfosa dan Ia tidak munafik pernah terlibat di dalamnya.

"Kan kita harus melewati fase itu dulu, Dan, namanya juga proses kehidupan fase bermetamorfosa semuanya, bener nggak? Masa muda juga kan, mengalami masa-masa keriaan malam, ya kan, pernah dong, nggak munafik punya!" kata Syahrini.

LihatTutupKomentar

IKLAN SIDEBAR